Lombok Timur – Sebuah pemberitaan media online mengenai dugaan keracunan makanan oleh salah satu siswi SMK Kesehatan Karya Husada di Lombok Timur tengah menjadi sorotan.
Informasi ini pertama kali muncul di salah satu Media Online, yang menyebutkan adanya dugaan keracunan MBG (Makanan Bergizi Gratis) dari Salah satu dapur di Lotim.
Setelah dilakukan Penanganan Medis Pada pukul 13.45 Wita, seorang siswi atas nama Cici Widiastuti (16 tahun), pelajar kelas XII B SMK Kesehatan Karya Husada, datang ke Puskesmas Selong dengan keluhan sakit perut, diare sebanyak 7 kali, dan muntah sebanyak 4 kali.
Pemeriksaan menunjukkan kondisi tekanan darah 120/70, denyut nadi 100, dan suhu tubuh 36,7°C. Petugas medis segera memberikan penanganan awal berupa obat Antasida, Melox, dan Antalpulgit sekitar pukul 14.00 Wita, Setelah kondisinya membaik, Cici kemudian memilih untuk pulang pada pukul 16.30 Wita.
Klarifikasi dari Pihak Dapur Kartini Rakam; Pukul 17.45 Wita dilakukan koordinasi antara pihak keamanan dari Polsek Selong dan Kodim 1615 Lombok Timur dengan Deni Kurnia Alfayet, Kepala SPPG Dapur RA Kartini, serta Arif Rahman Hakim, Ahli Gizi. Dapur RA Kartini Rakam diketahui baru mulai beroperasi pada 19 Agustus 2025, dan merupakan bagian dari program MBG untuk distribusi makanan bergizi ke berbagai jenjang pendidikan di Lombok Timur.
Data Distribusi Makanan MBG yang didistribusikan: Total Penerima: 3.302 orang, PAUD/TK: 387 siswa, SD: 718 siswa, SMP: 456 siswa, SMA: 1.644 siswa, Balita: 25 anak, Ibu Hamil: 55 orang, Ibu Menyusui: 17 orang
Setelah dilakukan pengecekan, Menu yang disajikan dapur MBG yaiyu Ayam Taliwang,Tumis Kacang Panjang, Wortel, Tahu Goreng dan Jeruk.
Saat dikonfirmasi Kepala Sekolah SMK Kesehatan Karya Husada Zofir Ansyori menerangkan bahwa Cici memiliki riwayat penyakit magh dan diduga telat makan sebelum mengonsumsi susu, yang mungkin menjadi pemicu gangguan pencernaan, bukan semata karena makanan MBG.
Stelah dilakukan komunikasi antara Kepala Sekolah dengan Pihak Keluarga bahwa Kondisi Cici saat ini telah membaik.
Jika memang terjadi keracunan akibat makanan, logikanya lebih dari satu siswa akan terdampak, namun sejauh ini hanya Cici yang menunjukkan gejala.
AKP Nikolas Osman selaku Kasi Humas Polres Lotim Saat dikonfirmasi menerangkan; Meskipun terdapat dugaan keracunan makanan dari distribusi MBG, belum ada bukti medis atau laporan resmi yang mengonfirmasi hal tersebut, permasalahan dugaan keracunan ini tetap kami pantau karena bagaimanapun juga ini berkaitan dengan kesehatan putra putri penerus bangsa.
Msihbkata Osman Mengingat hanya satu siswi yang mengalami gejala dan adanya riwayat medis pribadi, kemungkinan besar penyebab sakit adalah kondisi individu, bukan keracunan massal.
Pihak-pihak terkait diimbau untuk menindaklanjuti kasus ini secara koordinatif dan profesional, agar tidak menimbulkan kekeliruan informasi di tengah masyarakat. pungkasnya.
Seorang Siswi SMK Kesehatan dibawa ke Puskesmas diduga karena Penyakit Magh bukan Karena Keracunan Makanan
