Lombok Timur – Seorang anak berusia 3,5 tahun bernama Alfi, warga Gubuk Baru, Desa Pijot Utara, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, dilaporkan hilang pada Selasa (11/2) sekitar pukul 18.00 Wita.
Kapolsek Keruak AKP Mastar S.H., melalui Kasi Humas Polres Lotim AKP Nikolas Osman menerangkan; Menurut keterangan orang tua korban, Aq. Udin, saat kejadian dirinya sedang memberi makan kambing di kandang yang berjarak sekitar dua meter dari anaknya. Alfi sempat memberitahukan ingin buang air kecil, namun setelah sekitar 10 menit, anak tersebut sudah tidak terlihat di tempat. Sang ayah kemudian pulang ke rumah untuk mencari, tetapi Alfi tidak ditemukan. Satu-satunya petunjuk yang tersisa adalah celana hitam milik anaknya yang tergeletak di sekitar lokasi.
Setelah menerima laporan, sekitar pukul 20.40 Wita, Kanit IK bersama Piket SPKT Polsek Keruak mendatangi lokasi untuk memastikan kejadian tersebut. Upaya pencarian dilakukan dengan melibatkan Tim Basarnas Kabupaten Lombok Timur yang tiba di lokasi sekitar pukul 21.22 Wita Tim yang terdiri dari 15 orang, dibantu oleh aparat kepolisian, Babinsa, dan warga setempat, segera melakukan penyisiran di sepanjang saluran irigasi yang diduga menjadi tempat jatuhnya korban.
Pada pukul 22.10 Wita, korban ditemukan di saluran irigasi Batu Rontok, Desa Pijot Selatan, sekitar 1 km dari lokasi awal. Alfi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, tersangkut pada kayu di saluran irigasi. Tubuhnya mengalami luka di bagian kepala belakang dan pelipis kiri atas, diduga akibat benturan dengan benda keras seperti batu atau kayu di dalam saluran irigasi.
Jenazah korban segera dievakuasi dan dibawa ke RS Patuh Karya Keruak untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah proses pemeriksaan selesai, sekitar pukul 22.52 WITA, jenazah Alfi dibawa ke rumah duka untuk prosesi persiapan pemakaman.
Berdasarkan analisa awal, mengingat usia korban yang masih sangat kecil, dugaan utama adalah korban terpeleset dan jatuh ke dalam saluran irigasi. Luka yang ditemukan pada kepala korban menunjukkan kemungkinan adanya benturan dengan benda keras di dalam aliran air.
Dugaan utama penyebab kematian adalah tenggelam akibat terbawa arus irigasi yang cukup kuat, ditambah luka akibat benturan. Arus deras dalam saluran irigasi diperkirakan mampu membawa tubuh korban sejauh sekitar 1 km sebelum akhirnya tersangkut di kayu tempat korban ditemukan.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih waspada dalam mengawasi anak-anak, terutama di sekitar area berisiko seperti saluran irigasi yang memiliki arus cukup deras